Bandar Lampung,-Wacana kenaikan tarif Tol Bakauheni–Terbanggi Besar (Bak-Ter) di Provinsi Lampung menimbulkan kegelisahan di kalangan pengguna jalan, terutama sopir angkutan dan pelaku usaha kecil-menengah yang menggantungkan aktivitasnya pada jalur tersebut.
Meski belum diumumkan secara resmi, kabar mengenai usulan kenaikan tarif ini telah beredar luas dan menuai keluhan dari berbagai pihak. Beberapa pengguna jalan menilai, tarif yang berlaku saat ini saja sudah cukup memberatkan, apalagi jika benar-benar mengalami penyesuaian ke atas.
Suyono, seorang sopir logistik yang saban hari melintas di tol Bak-Ter, mengaku khawatir.
“Saya masuk tol hampir tiap hari. Kalau naik lagi, jujur kami sopir makin terbebani. Bahan bakar mahal, biaya tol mahal. Sekarang aja serasa pas-pasan,” ungkapnya dengan nada lelah.
Keluhan serupa datang dari Indra, pelaku usaha keripik pisang yang mengandalkan tol untuk mendistribusikan produknya ke berbagai kota.
“Kalau tarif naik, otomatis ongkos kirim juga naik. Ini akan berdampak pada harga jual produk kami. Bisa-bisa kami kehilangan konsumen,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa kenaikan tarif akan membuat banyak pelaku usaha kecil lebih memilih jalur alternatif meskipun lebih lama, demi menekan biaya operasional.
“Tol harusnya memberi kemudahan dan efisiensi. Kalau jadi beban, orang akan balik ke jalan biasa,” ujarnya.
Sejumlah warga dan pengguna jalan lain berharap pemerintah dan pihak pengelola jalan tol dapat mempertimbangkan secara matang sebelum menaikkan tarif, mengingat kondisi ekonomi masyarakat yang belum sepenuhnya pulih.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari otoritas terkait mengenai besaran kenaikan ataupun waktu penerapannya.
Berita ini ditulis berdasarkan prinsip profesionalisme dan Kode Etik Jurnalistik, menyajikan fakta dengan berimbang serta berpihak pada kepentingan publik.(Tim)