Hari Pendidikan Nasional, Gerakan Komando Garuda Sakti DPC Bandar Lampung Soroti Sistem Pendidikan Nasional Terhadap Masyarakat di Lampung
Kupasindonesia.com ,|Bandar Lampung| ,– Sekertaris Jenderal Komando Garuda Sakti Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Bandar Lampung, Agam Kusuma Yuda, S.Pd. menyoroti sistem pendidikan yang seharusnya dapat memudahkan Masyarakat Lampung untuk mengenyam pendidikan.
Akan tetapi, menurutnya saat ini malah membuat masyarakat Lampung kesulitan dalam mengenyam pendidikan baik tingkat Sekolah Dasar hingga Pendidikan Tinggi, ditambah lagi biaya komite sampai yang lagi viral sekarang ini banyak keluhan masyarakat lampung terkait pemungutan biaya perpisahan.
Di momentum Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei 2025 ini, pihaknya mengajak semua pihak untuk merepleksikan terkait bagaimana dulunya tidak semua orang di Lampung bisa mengenyam pendidikan.
“Hari pendidikan Nasional bukan hanya tentang memperingati, namun harus merefleksikan apakah pendidikan di Indonesia khususnya di Lampung berjalan dengan baik dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat, bukan membebankan masyakarat dengan biaya-biaya yang tidak bersifat urgensi seperti pemungutan biaya perpisahan,” katanya pada awak media, Jum’at (02/05/2025)
Ia menerangkan, padahal pada pasal 31 UUD 1945 pada ayat 1 menyatakan setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, pada ayat 2 menyatakan setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar, dan pemerintah wajib membiayainya (UUD 1945, Pasal 31)
“Kami Gerakan Komando Garuda Sakti Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Bandar Lampung menyoroti bagaimana sistem pendidikan kita hari ini yang malah membuat masyarakat dengan ekonomi menengah kebawah kesulitan dalam mengenyam pendidikan Sekolah dasar hingga Sekolah Tinggi Sarjana. Padahal amanat Undang-Undang Dasar menyebutkan bahwa warga Negara Indonesia berhak mendapat pendidikan,” Terangnya
Agam Kusuma Yuda, S.Pd. yang biasa akrab dengan sapaan Agam Anak Tuha turut menyatakan, seharusnya hari Pendidikan Nasional menjadi momentum bersama untuk dapat merefleksikan kondisi pendidikan yang ada di Indonesia Khususnya di Lampung.
“Bukan hanya sekedar merayakan namun juga menjadi hari Pendidikan Nasional sebagai momentum bersama bukan hanya slogan kosong yang selalu dieluh-eluhkan.
Tetapi haruslah mengingatkan kita tentang pentingnya memperkuat sistem pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai keadilan, kesetaraan, dan inklusivitas,” tungkasnya.
Ia juga menyoroti masih banyak putra-putri daerah yang terpinggirkan dan tidak memperoleh akses pendidikan yang berkualitas khususnya di Bumi Lampung.
79 Tahun merdeka, tapi pendidikan di Indonesia masih jauh dari kata adil dan merata. Biaya pendidikan terus melambung tinggi, kurikulum tak relevan dengan kebutuhan zaman, dan kualitas guru masih jadi pekerjaan rumah besar.
Ditegaskannya, perlu langkah konkret yang nyata dari seluruh pihak untuk menyelesaikan persoalan ini, khususnya para pemangku kebijakan.
“Hari ini masih banyak putra-putri daerah yang masih belum mendapat akses Pendidikan dan Pendidikan Berkualitas. Dibutuhkan langkah yang tegas oleh pemerintah dan seluruh pihak dalam menuntaskan permasalahan ini. Harapannya seluruh putra-putri daerah Lampung dapat mengenyam Pendidikan yang layak agar dapat bersaing dimasa depannya”. Tutup Agam Anak Tuha. (Rls)