*Kupasindonesia.com, Jakarta, 26 Desember 2024*— Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, menyampaikan keprihatinannya atas kepailitan salah satu perusahaan tekstil terbesar di Indonesia PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex). Dalam pernyataannya, Chusnunia menekankan pentingnya langkah tegas dari pemerintah dalam menghadapi dugaan adanya intervensi pihak tertentu serta perlunya penyelamatan industri sandang nasional.

Menurut Chusnunia penyelamatan industri sandang nasional haruslah menjadi prioritas pemerintah. Dirinya menegaskan pemerintah agar dapat mengambil langkah yang cepat untuk menyelamatkan Sritex.

“Industri sandang kita perlu diselamatkan. Begitu juga dengan Sritex harus segera mendapatkan solusi terbaik agar kegiatan operasional tetap berjalan semestinya,” tegas Chusnunia

Sebagai salah satu pelaku utama dalam industri tekstil Asia Tenggara, keberlangsungan Sritex memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian nasional. Chusnunia berharap pemerintah tidak hanya memberikan dukungan regulasi tetapi juga membangun iklim usaha yang kondusif untuk mencegah kasus serupa terjadi di masa depan.

“Kita tidak hanya sedang menyelamatkan satu perusahaan, tetapi menjaga stabilitas sektor industri yang sangat strategis bagi perekonomian Indonesia,” pungkasnya.

Chusnunia juga menegaskan agar pemerintah perlu memastikan proses peninjauan kembali (PK) dari manajemen Sritex terhadap putusan MA tersebut dapat berjalan secara adil dan transparan, sehingga solusi terbaik dapat dicapai tanpa merugikan pekerja, kreditur, maupun kepentingan nasional secara keseluruhan.

*Respons Dugaan ‘Tangan Setan’ dalam Kepailitan Sritex*

Tidak hanya itu, merespons pernyataan Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer, yang sebelumnya menyinggung adanya ‘tangan setan’ yang bermain dalam proses kepailitan Sritex. Chusnunia, meminta pemerintah agar tidak tunduk terhadap pihak-pihak yang memiliki niat merusak ekosistem industri nasional.

“Jika ‘tangan setan’ itu benar ada, pemerintah tidak boleh kalah. Kita membutuhkan keberanian untuk menghadapi segala bentuk praktik kotor yang mengancam industri strategis nasional. Hal ini bukan hanya tentang Sritex, tetapi tentang masa depan ribuan pekerja dan keberlanjutan industri sandang nasional yang strategis,” ujar Chusnunia. (Agam Red)

Follow me!